Powered By Blogger

Sabtu, 09 Agustus 2014

7 Jenis Kimono yang Biasa dikenakan di Jepang




Kimono, pakaian tradisional khas Jepang ini sangat terkenal bukan hanya di Jepang tapi juga diberbagai negara. Mulai dari anak anak sampai orang dewasa cocok mengenakan kimono, pakaian tradisional ini tidak hanya merupakan simbol dari keunikan tradisi di Jepang tapi juga merupakan warisan budaya yang sangat dijaga oleh orang orang Jepang. Orang jepang sering memakai kimono diberbagai kesempatan seperti festival dan juga acara acara formal, tapi tahukah minna-san jika kimono memiliki banyak jenis, setiap kimono memiliki fungsi dan keunikan tersendiri. Ingin tahu lebih lanjut apa saja jenis jenis Kimono yang ada di Jepang? ayo disimak, dozoo....





Sebelum kita melihat berbagai jenis kimono, mari kita kembali sebentar melihat sejarah dibalik pakaian tradisional Jepang yang sangat terkenal ini. Kimono yang kita kenal pada saat ini merupakan pakaian tradisional masyarakat Jepang pada zaman Edo sekitar tahun 1600-1868. Ada perbedaan cara memakai kimono pada zaman itu dimana untuk wanita di kelas samurai memiliki cara mengenakan kimono yang lebih sederhana dibandingkan wanita yang berada di luar kelas samurai, mereka yang berada di luar kelas samurai memiliki gaya mengenakan kimono yang lebih beragam.




Pita besar yang diikat dibagian belakang kimono disebut obi, pada awalnya obi diikat dibagian depan atau samping dari kimono sampai suatu ketika seorang aktor kabuki pada saat melakukan pagelaran mengenakan obi yang diikat dibagian belakang kimono sekitar tahun 1700, disinilah awal mula cara mengenakan kimono dizaman modern berasal yang sekrang sering kali kita lihat.


Ada berbagai jenis Kimono di Jepang, tidak hanya berbeda bentuk desainnya saja tetapi fungsi dari setiap kimono pun berbeda beda.


1.Yukata, Kimono musim panas




oke..... yukata juga sebuah kimono, hanya saja fungsi dan penamaannya membuat kebanyakan orang berpikir bahwa yukata adalah yukata bukan kimono, yukata berasal dari penamaan yu (mandi) dan katabira (pakaian dalam). Pada masa heian, para bangsawan Jepang selalu mengenakan sebuah piama tipis berbahan linen setelah mereka menikmati pemandian air panas, tradisi inipun berlanjut sampai periode edo dimana pada saat itu pemandian air panas sudah sangat digemari oleh orang orang Jepang, yaap orang Jepang sangat suka pemandian air panas. Sampai saat ini yukata pun juga disediakan sebagai pakaian bagi para tamu ryokan (penginapan tradisional Jepang) saat mereka selesai menikmati onsen pribadi, biasanya pelayan ryokan akan menyediakan beberapa helai yukata di dalam lemari kamar penginapan. Yukata yang saat ini umum digunakan terbuat dari bahan katun tipis yang sangat nyaman dan sejuk saat digunakan, tidak heran jika yukata sangat cocok dikenakan saat musim panas tiba. Pada saat menghadiri festival musim panas di Jepang seperti bon odori, minna-san akan banyak menemui orang orang yang mengenakan Yukata.


2. Furisode, Kimono yang melambangkan kedewasaan




Ketika seorang anak perempuan di Jepang menginjak umur 20 tahun, orang tuanya akan menghadiahi anak tersebut dengan sebuah kimono saat perayaan seijin no hi atau hari menuju dewasa sang anak. Umur 20 tahun merupakan sebuah tanggung jawab bagi sang anak, mereka telah diberi tanggung jawab penuh untuk semua hal yang ingin mereka lakukan. Furisode merupakan kimono berlengan panjang dan memiliki tampilan warna yang mencolok dan terbuat dari bahan kain sutra yang berkualitas tinggi, arti dari furisode sendiri adalah "swinging sleeves" atau lengan yang berkibas, hmmm.... cukup aneh jika diartikan lebih lanjut.


3. Homongi




Jika furisode melambangkan beranjaknya seorang wanita menuju umur "dewasa" maka Homongi melambangkan sebuah awal baru bagi kehidupan wanita di Jepang, yaap sebuah pernikahan. Banyak orang tua yang memberikan Homongi sebagai hadiah untuk anaknya yang baru saja menikah untuk menggantikan furisode yang mereka miliki. Homongi biasanya dipakai oleh wanita Jepang yang sudah menikah pada saat upacara minum teh atau menghadiri upacara pernikahan kerabat jauh seperti teman dan..... mantan pacar *uhuk uhuk


4. Tomesode




Tomesode salah satu dari kimono resmi yang dipakai oleh wanita Jepang yang telah menikah, lalu apa yang membedakan Homongi dengan Tomesode? dari segi fungsi tomesode juga dikenakan untuk menghadiri acara formal seperti pernikahan layaknya homongi, akan tetapi tomesode digunakan untuk menghadiri acara pernikahan dari kerabat dekat seperti keluarga kandung. Dari segi tampilan, Tomesode hanya memiliki satu warna yaitu warna hitam, berbeda dengan homongi yang memiliki warna yang lebih bervariasi


5. Kuromontsuki, Kimono untuk kaum lelaki




Jika perempuan bisa memakai kimono, kenapa tidak untuk kaum lelaki. Tentunya kimono ini memiliki desain yang berbeda dari kimono untuk perempuan *yaiyalaah!! , tidak ada pita besar yang diikat dibagian belakang kimono tentunya, jika pun minna-san memaksa yaa... kelihatan aneh sekali dan cukup akward untuk seorang laki laki yang mengenakan kimono dengan obi di bagian belakang. Terasa seperti seorang samurai saat memakai kimono ini, tinggal tambah sedikit sentuhan katana disebelah kanan dan rambut kuncir khas samurai zaman edo maka kadar macho minna-san akan bertambah sangat drastis, terkecuali jika minna-san tetap memaksa untuk menambahkan obi dibagian belakang kimono ini.


6. Mofuku, Kimono disaat berduka




Warna hitam adalah warna khas untuk menggambarkan sebuah rasa duka yang mendalam, begitu juga dengan kimono ini. Mofuku yang merupakan kimono resmi khusus dikenakan untuk menghadiri upacara pemakaman di Jepang, memiliki warna hitam yang menggambarkan suasana saat kimono ini dipakai. Tetapi saat ini orang Jepang sudah mulai mengenakan Jas hitam saat menghadiri upacara pemakaman, hanya sebagian saja yang masih mengenakan kimono hitam ini, biasanya para kerabat dekat (perempuan) dari sang almarhum yang mengenakannya. Jika kalian pernah menonton Usagii drop live ×movie, kalian bisa melihat scene dimana ibu dari kawachi memakai mofuku dan beberapa orang lainnya tidak memakainya, APA!! belum menonton filmnya!!?? minna-san..... kalian benar benar telah melewatkan 2% kebahagiaan dari hidup kalian.


7. Uchikake




Berbeda dengan Tormesode dan Homongi, kimono yang satu ini benar benar dipakai saat hari upacara pernikahan dari seorang wanita Jepang. Mereka memakai uchikake sebagai pakaian resmi saat mereka menikah, kimono yang satu ini merupakan yang paling indah dan tentunya konteks indah ini berbanding lurus dengan harga dari kimono ini, yaap.... uchikake adalah kimono yang paling mahal diantara semua jenis kimono yang ada sehingga kebanyakan keluarga akan menyewa kimono ini saat pernikahan anak mereka, itupun tetap dibandrol dengan harga sewa yang sangat mahal. Kimono ini memiliki desain yang unik menyerupai gaun, kain kimono memanjang sampai menyentuh tanah sehingga pengantin wanita harus dibantu saat mengenakan kimono ini.

Sumber : http://okonomikatsu.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar